WISATA RELIGI 2022
WISATA RELIGI 2022

PERJALANAN SEKILAS YANG MEMBEKAS

          (26/5/22):Kamis – Sabtu, 26 – 28  Mei 2022, sebanyak 279 peserta didik kelas XI MA NU Banat Kudus melaksanakan salah satu program tahunan madrasah yaitu Wisata Religi atau kerap disapa WR. Wisata Religi tahun ini mengambil rute ke arah barat dan dilaksanakan selama 3 hari. Kegiatan utama dari wisata religi adalah menziarahi makam para wali. Kemudian sebagai bonusnya, mereka mengunjungi taman hiburan di Ibukota, yaitu Gelanggang Samudra Ancol dan Dufan. 

          Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan Wisata Religi ini,  diantaranya untuk mendekatkan diri pada Allah, mendoakan wali dan guru kita yang telah wafat, serta menambah wawasan tentang ajaran Islam, ” papar Chasanah selaku ketua panitia penyelenggara Wisata Religi.

          Rangkaian perjalanan WR dimulai pada Kamis, 26 Mei siang. Pada awalnya, bus dijadwalkan berangkat setelah jama’ah dzuhur. Namun karena terkendala hujan deras, perjalanan mereka menjadi tertunda. Kamis yang diguyur hujan deras itu tak menghentikan perjalanan mereka menuju tujuan pertama,yaitu Ziarah Kadilangu Sunan Kalijaga, Demak. Para siswi tiba di Kadilangu dalam keadaan rintik hujan yang diyakini menambah keberkahan dalam ziarahnya. Setelah melaksanakan sholat ashar, mereka melantunkan bacaan tahlil penuh khidmat yang dipimpin oleh H. Misbahudin. Meski suara rombongan mereka tenggelam dengan rombongan ziarah lain, tapi tidak mengurangi kekhusyukan mereka dalam ziarah. Selepas ziarah di Demak, rombongan transit untuk makan malam di Batang sebelum menuju lokasi berikutnya yaitu Makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Tholib Alathas di Pekalongan.

          Perjalanan malam tiba, karena bertepatan pada malam Jumat, ritual sebagai siswa sekaligus masyarakat aswaja pun diterapkan pada perjalanan ini. Mereka tak lupa kepada Yang Di atas karena telah memberikan nikmat perjalanan pada hari ini dan esok, dengan berdoa melantunkan bacaan surah Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh bapak guru di tiap bus sejumlah 7 bus rombongan itu.

          Sesampainya di Pekalongan, hari sudah malam. Mereka melaksanakan sholat jama’ maghrib dan isya terlebih dahulu, kemudian baru membaca rangkaian do’a ziarah. Tak berlama-lama singgah, para peserta langsung kembali naik ke bus untuk menuju ke lokasi ziarah yang terakhir yaitu Makam Syekh Maulana Syamsuddin di Pemalang dan sampai di lokasi makam pada tengah malam. Rombongan membaca do’a dengan khusyuk walaupun masih ada sisa rasa kantuk di mata.  Selanjutnya, mereka menuju destinasi yang paling ditunggu-tunggu yaitu Kota Metropolitan.

            Pertama, para peserta wisata religi singgah di masjid At – Tin yang berada di komplek TMII untuk melaksanakan sholat subuh, mandi serta sarapan. Sesuai rencana, agenda selanjutnya adalah berkunjung ke Museum Bayt Alqur’an TMII. Namun, karena ada renovasi maka mereka langsung menuju destinasi selanjutnya yaitu Gelanggang Samudra Ancol. Disana para peserta wisrel menyaksikan Mermaid Show dan sirkus satwa berang – berang dan anjing laut yang beratraksi layaknya manusia dan sukses mengundang gelak tawa penonton.

            Setelah makan siang, tiba di destinasi yang ditunggu-tunggu para peserta WR yaitu Dufan. Mereka diberi waktu mulai pukul 1 siang hingga pukul 4 sore. Mereka berlarian kesana-kemari menjajal tiap sudut permainan-permainan yang disukainya, mulai dari yang paling ekstrem seperti hysteria, tornado, halilintar, dan kora-kora, maupun wahana yang menyenangkan seperti kereta ice age, istana boneka, bianglala, sampai stan photobooth, “Oh ga gratis dong, kita ditarik 29 ribu dengan pembayaran via e-money untuk bisa menjajalnya dengan 4 pose dapat 2 lembar hasil fotonya, tapi worth it kok”, jawab Najwa, salah satu peserta yang berfoto di stan photobooth. Berbagai stan makanan dan minuman juga tercemepak di Dufan. Tak lupa mereka melakukan ritual wajib, foto eksis bersama kawan sekumpulnya di beberapa pojok yang aesthetic nan instagramable. Beban pikiran yang akhir ini merasuk akal terlupakan, terganti dengan kesenangan dan tawa riang yang tercipta pada perjalanan hari itu. Tak terasa, hari mulai sore. Mereka harus segera kembali ke bus dan bersiap untuk pulang.

            Perjalanan ditutup dengan singgah makan malam di Cianjur, Jawa Barat dan membeli cinderamata di pusat oleh – oleh. Turun dari bus, mereka sudah dicegat oleh para pedagang kue moci yang berebut menawarkan moci dagangan yang ditentengnya. “Katanya 25 ribu per tali beseknya, tetapi karena saya punya ilmu tawar menawar, jadi 15 ribu alhamdulilah dapet,” ucap Alayda, salah satu peserta yang tertarik dengan moci. Akhir acara, tiap tour leader juga memberi doorprize lewat tebak-tebakan. Akhirnya, para peserta wisrel meninggalkan ibukota dan sampai di Kota Kudus tercinta hari Sabtu pukul 2 pagi. “Saya merasa senang sekali, ya memang perjalanan kami begitu singkat, namun terkadang waktu yang singkat, akan melekat lebih kuat dan menjadi kenangan yang hebat”, lontaran puitis Alayda.

           Liburan yang singkat telah berakhir, sebelum mereka, kelas XI, berkutat dan bergelut pada soal-soal Penilaian Akhir Tahun. Sampai jumpa Jakarta, terimakasih kepada seluruh yang telah hadir dalam hari indah itu, perjalanan yang menyusuri jalan Pantura barat dan kenangan manis yang tak bisa terulang. (www.daaun.id/KelasD/annsfauzi/njwalyda)

(story by annsfauzi dan njwalyd )




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment