KEUTAMAAN BERKHIDMAH DI MADRASAH

MA NU BANAT KUDUS > Services > Service Style 1 > KEUTAMAAN BERKHIDMAH DI MADRASAH
Kontributor: Muhammad Kholilur Rohman

Keutamaan Berkhidmah di Madrasah

Khidmah, tentu sudah familiar dalam benak kita, karena khidmah adalah salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan ilmu maupun kehidupan. Setiap orang perlu untuk berkhidmah agar keberkahan selalu hadir dalam hidupnya. Melalui khidmah, kita akan terhubung dengan hal yang kita khidmahi, dalam konteks ini adalah kepada madrasah maupun para guru kita, dan dengan berkhidmah, kita juga akan menjadi penerus perjuangan dari para guru yang kita khidmahi.

Berkhidmah mengingatkan kita pada kisah sahabat Anas bin Malik yang berperan sebagai pelayan Nabi Muhammad SAW kurang lebih selama 10 tahun. Ketika itu ibunya yang bernama Ummu Sulaim, mengantarnya kepada Rasulullah di Madinah, saat Anas masih berusia sekitar 10 tahun.

Ummu Sulaim meminta agar Nabi mau menerima Anas sebagai pelayan beliau, dengan harapan agar Anas mendapatkan keberkahan dan pendidikan dari Rasulullah. Ummu sulaim juga memohon agar anas didoakan banyak harta, banyak keturunan, panjang umur dan diampuni dosanya. Maka rosulullahpun mendoakannya :

عن أنس بن مالك قال: دعا لي رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: (اللهم أكثر ماله وولده وأطل حياته)، فأَكْثَرَ اللهُ عزَّ وجلَّ مالي؛ حتى إن كرماً لي يحمل مرتين، وولد لصلبي مئة وستة أولاد.

”dari sahabat Anas bin Malik beliau berkata: rosulullah mendoakanku maka Nabi berkata: Ya allah, berikanlah ia harta yang melimpah, keturunan yang banyak, panjangkanlah umurnya, maka Allah melimpahkan harta banyak kepadaku hingga kebun kurmaku panen setahun dua kali dan Allah karuniakan anak 106 laki-laki”.

Dari doa tersebut maka sahabat Anas hidup sampai usia 99 tahun, kebun kurmanya panen dua kali dalam setahun, memiliki anak 106 laki-laki. Semua ini tidak lepas dari berkah berkhidmahnya sahabat anas bin malik kepada rosulullah.

Khidmah sendiri berasal dari خدم secara bahasa berarti memberikan pelayanan atau bantuan. Sedangkan dalam konteks tradisi keagamaan, khidmah berarti memberikan pelayanan atau bantuan kepada kiai, guru, atau lembaga pendidikan dengan segala upaya, disertai kesabaran dan ketulusan demi mendapatkan ridha Allah dan juga ridha guru atau kiai. Mengutip dawuh Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alawy al-Maliki al-Hasani, mengatakan:

ثَبَاتُ الْعِلِمِ بِالْمُذَاكَرَةِ وَبَرَكَتُهُ بِالْخِدْمَةِ وَنَفْعُهُ بِرِضَا الشَّيْخ

”melekatnya ilmu dapat di peroleh dengan banyak mengulang-ulang, dan barokahnya dapat di peroleh dengan berkhidmah, sedangkan manfaatnya dapat di peroleh dengan adanya ridho dari guru.

Bapak Drs. K.H Moh Said, M.Pd.I dalam pengajian tematik di Madrasah (Kamis, 24/07/2025)  mencontohkan keteladanan para sesepuh dan pendahulu dalam berkhidmah di Madrasah Banat:

  • Romo KH. Ma’roef Irsyad; beliau sangat memegang teguh prinsip dalam berkhidmah dengan mengutamakan mengajar.  Jika ada undangan sedangkan beliau di madrasah, maka harus antar jemput ke madrasah, beliau juga selalu mengutamakan Madrasah Banat dalam mempromosikan madrasah putri.
  •  K.H Chusnan; dedikasi dan khidmahnya di Madrasah Banat melalui pengembangan infrastruktur untuk Banat hingga nama madrasah Banat diperjuangkan di lembaga Ma’arif
  • K.H Sa’dullah Rouyani; dedikasinya dalam mengajar di MA NU Banat menjunjung tinggi nilai kedisiplinan, totalitas dalam proses belajar mengajar hingga murid benar-benar paham materi yang disampaikan.
  • K.H Ma’shum A.K; khidmahnya untuk Madrasah Banat tidak diragukan lagi eksistensinya. Beliau selalu rajin menulis hasil rapat hingga 17 buku tersimpan di almari kantor kepala, kerjanya tidak pernah istirahat, tidak pernah bicara tentang keluarga dan lebih suka membicarakan madrasah, sehari rapat bisa sampai 4/5 kali dan tidak hanya untuk banat tetapi untuk lembaga lain juga, rela membreafing guru baru sebelum mengajar, tidak perhitungan masalah uang jika itu untuk kegiatan madrasah, mengajak para guru berkhidmah bukan karena gaji, melainkan keikhlasan dan pahala, dan selalu datang lebih awal baik ketika berangkat ke madrasah maupun jika ada janji bertemu dengan tamu di Madrasah.

Di kesempatan yang sama beliau juga menyampaikan manfaat berkhidmah di Banat, diantaranya: ilmu adalah hal yang utama sehingga ketika mengajar di Banat bisa beristifadah ilmu dengan para sesepuh dan masyaikh terdahulu, selain itu dengan megajar di Banat maka ada nilai plus yakni bisa istiqomah melaksanakan sholat berjamaah maupun sholat sunnah lainnya karea ada fasilitas Musholla yang memadai di dalam Madrasah.

Beliau juga berpesan dalam pengajian tematik untuk para guru yang mengabdi di MA NU Banat:

  • Sebaiknya niatkan khidmah ini dalam bentuk pengabdian pelayanan dan untuk mendapatkan pahala العمل سيعود فيه البركة  berkhidmah akan mendatangkan keberkahan
  • Berkhidmah berarti siap diberi berapapun gaji/bisyaroh, jika PNS 5.000.000 full, kita hanya 3.000.000, maka agap saja yang 2.000.000 kekurangan kita besok diambil di akhirat sebagai bekal amal.
  • Untungnya khidmah di Banat adalah masih bisa bertemu para sesepuh/kyai sehingg kita bisa belajar dan mengambil manfaat ilmu dari mereka. وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ dan saling mengingatkan tentang kebaikan dan kesabaran
  • Madrasah ini adalah amanah berupa tanah wakaf milik banyak orang sehingga harus dikelola sebagaimana semestinya sesuai yang dicontohkan para pendahulu.

Maka dalam berkhidmah setidaknya ada tiga cara:

  • khidmah bi an-nafs, yaitu khidmah dengan fisik atau tenaga. Dalam konteks ini contohnya sebagai guru memiliki kewajiban mengajar sesuai jam yang sudah dijadwalkan.
  • khidmah bi al-maal, yaitu khidmah dengan harta, dalam konteks di madrasah bisa berupa sumbangan suka rela jika ada yang terkena musibah, sumbangan tasyakuran ibadah Haji jika ada yang berangkat haji, santunan yatama dll.
  • khidmah bi ad- du’a, yaitu khidmah dengan cara mendoakan para sesepuh/guru-guru, madrasah maupun murid-murid, inilah khidmah sirr yang harus selalu dipanjatkan setiap guru yang berkhidmah.

Marilah dalam berkhidmah kita jadikan ruh utk memajukan madrasah, meraih berkah dan meraih pahala utk bekal diakhirat nanti.*Disarikan dari pengajian tematik yang disampaikan oleh beliau Bapak Drs. K.H Moh Said, M.Pd.I dan dari sumber lainnya.