
Kudus– Dalam rangka meningkatkan budaya literasi di kalangan para siswi, MA NU Banat Kudus menggelar acara Festival Literasi pada Senin, 21 April 2025. Acara dengan tema “Bangun Generasi Lewat Gen Z Melek Literasi” ini berlangsung meriah di halaman madrasah dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari Gramedia, termasuk penulis dan editor nasional.
Festival ini dibuka dengan rangkaian acara pembukaan, pembacaan Sholawat Banatiyah, sambutan dari Kepala Madrasah, do’a yang dipimpin oleh Ketua BPPPMNU, kemudian dilanjutkan dengan acara puncak berupa workshop dan talkshow literasi, dan yang terakhir adalah penutup.
Dalam sambutannya, Kepala MA NU Banat Kudus, Bapak Shohibul Huda M.Pd. menyampaikan betapa pentingnya budaya membaca hingga ayat yang pertama kali turun dalam Al-Quran adalah “iqra’” yang berarti bacalah. “Kalau kamu ingin sukses maka kata Al-Quran kuncinya ada dua. Yang pertama iqra’ :bacalah dan yang kedua ‘allama bil qalam: menulis. Seorang penulis yang andal pasti berangkat dari seorang pembaca yang andal. Dan tidak ada seorang profesor doktor yang pintar tanpa membaca dan menulis. Pasti mereka melewati dua hal itu.” Imbuh beliau.

Acara talkshow ini juga menghadirkan tokoh-tokoh literasi dari Gramedia, yaitu Hana Hanifah (penulis), Ainushoffa Rahmatiah (penulis dan editor), dan N. Lucky Andari (editor). Mereka berbagi pengalaman seputar dunia kepenulisan, proses kreatif menulis hingga bagaimana menjadi bagian dari dunia literasi.
Hana Hanifah atau yang lebih akrab disapa Teh Hana mengungkapkan bahwa dirinya sudah memiliki cita-cita menjadi seorang penulis sejak masih duduk di bangku sekolah. Ia telah menulis 5 buku, hal tersebut menjadikannya meraih 3 beasiswa.sekaligus. Karya pertamanya yang berjudul “Kenal Dekat Akhirnya Jatuh Cinta Pada Al-Quran” dirilis pada tahun 2016 berisi tentang membaca dan menghafal Al-Quran. Bahkan ia juga menulis buku tentang perjalanan hidup yang panjang disertai jatuh bangun dengan judul “Hi Bye My Blue”. Buku ini menjadi pengingat bahwa di dalam dunia yang tidak adil dan manusia yang tidak selalu bisa kita percayai, selalu ada alasan untuk bangkit dari luka tersebut. Ainushoffa Rahmatiah yang bekerja sebagai editor di Gramedia memberi wawasan kepada para peserta mengenai proses editorial di dunia penerbitan hingga bagaimana cara membuat naskah yang menarik perhatian editor. Ia mengatakan “Selama banyak penerbit yang dibuka di Indonesia, selama itu juga kesempatan untuk penulis itu luas dan lapang.” Tuturnya. N. Lucky Andari juga menambahkan bagaimana kiat-kiat untuk mulai menulis, menjelaskan macam-macam penerbit dan tak lupa menekankan kepada para peserta untuk terus membaca sebagai modal utama dalam menulis sebuah karya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi workshop dan talkshow. Mereka diberi kesempatan untuk bertanya langsung dengan narasumber pada saat sesi tanya jawab. Salah satu peserta, Ayu Nur Laili Nida Maula dari kelas XI F4 mengungkapkan kegembiraannya selama mengikuti acara tersebut, “Talkshow yang diselenggarakan sangat inspiratif dan interaktif sehingga dapat memotivasi saya untuk terus meningkatkan kemampuan literasi. Narasumbernya juga memiliki perspektif yang berbeda beda sehingga saya mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang literasi dan kreativitas.” Ujarnya.

Dengan berakhirnya sesi workshop dan talkshow, Festival Literasi MA NU Banat Kudus telah resmi ditutup. Festival literasi ini menjadi momen penting untuk para siswi agar terus meningkatkan budaya literasi dan siap menghadapi masa yang akan datang. Meski acara telah usai, semangat literasi diharapkan terus tumbuh di hati para siswi MA NU Banat Kudus.
Ed: Suha Suhaimah (XI F-4)