MA NU BANAT KUDUS JADI TUAN RUMAH ACARA KEMENDIKDASMEN RI & PP. IPPNU

MA NU BANAT KUDUS > Berita > MA NU BANAT KUDUS JADI TUAN RUMAH ACARA KEMENDIKDASMEN RI & PP. IPPNU
August 30, 2025 No Comments

Kontributor: Masyayu Rasyiqa (X-5) & Vania syahda  Ardelia (X-5)


KUDUS – MA NU Banat menjadi tuan rumah pada acara Talkshow inspiratif Kemendikdasmen dan PP. IPPNU bertemakan ”Menuju Generasi Emas 2025: Tes Kemampuan Akademik Pendidikan Bermutu untuk Semua”,  Sabtu (30/08/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh IPPNU Pusat bekerjasama dengan Kemendikdasmen RI yang diikuti oleh 1.300 peserta dari MA/SMA se-Kabupaten Kudus, diantaranya murid MA NU Banat Kudus dan 66 perwakilan SMA dan MA terpilih di Kabupaten Kudus.

Sebelum talkshow dimulai, para peserta terlebih dahulu melaksanakan do’a awal pembelajaran bersama-sama di halaman dan dilanjutkan pembacaan maulid dziba’ yang dipimpin oleh Ibu Nor Saidah, M.Pd & Ibu Naili Sa’adah, S.Pd diiringi grup rebana ar-Rahma MA NU Banat dan diakhiri doa dhiba’ oleh Ibu Hj. Zuhrotul Umniyah,S.Pd.I, kemudian dilanjutkan senam anak indonesia hebat yang diikuti oleh seluruh murid dan bapak ibu guru.

Untuk menambah keberkahan dan semangat peserta, lantunan sholawat seperti Asnawiyah, Sholawat Banatiyah, dan Sholawat Asyghil menggema di seluruh ruang. Tidak hanya itu, Lagu Indonesia Raya, Lagu Syubbanul Wathon, dan Mars IPPNU juga menambah semangat dan semaraknya acara talkshow.

Rekanita Whasfi Velasufah selaku Ketua IPPNU pusat dalam sambutannya menyampaikan pentingnya bagi murid menguasai keterampilan berfikir kritis, kreatif, kolaboratif maupun komunikatif bahkan literasi digital.

“Tentunya dalam era digitalisasi dan era revolusi industri 4.0 tentu paradigma pendidikan mengalami pergeseran yang signifikan, kompetensi yang dibutuhkan di abad 21 tidak lagi terbatas pada penguasaan materi akademik tetapi juga mencakup keterampilan berfikir kritis, kreatif, kolaboratif maupun komunikatif bahkan literasi digital,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bp. Anang Ristanto, SE. MA selaku kepala biro komunikasi dan hubungan masyarakat Kemendikdasmen RI menyampaikan “Tujuan program TKA ini juga untuk memperoleh dan meningkatkan capaian akademik murid, semoga tes potensi akademik ini membawa kemajuan dan kemanfaatan bagi kita semua dan Indonesia 2045.” tuturnya.

Acara talkshow ini dibuka oleh staff khusus menteri pendidikan dasar dan menengah bidang komunikasi dan media, Bp. Ma’ruf S. Kom. Dalam pembukaannya beliau menyampaikan bahwa agar dalam membangun kemampuan akademik murid tercapai dengan baik maka membangun dari segi bangunan fisiknya juga diperlukan.

“Kami juga mengadakan program revitalisasi sekolah dengan target sekitar 13.000 sekolah. Salah satu program yang kami adakan adalah Program anak Indonesia sehat, meliputi 7 kebiasaan inti, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat”.

Talkshow kali ini terbagi menjadi 2 sesi:

  • Sesi pertama disampaikan oleh Bp. Dr. Handaru Catu Bagus ST, MM. Selaku Kepala Bidang Pengembangan dan Fasilitas Pelaksanaan Asesemen Pendidikan, Kemendikdasmen. Diantara point-point yang disampaikan diantaranya:
  1. TKA itu intinya menyamakan skala kompetensi atau menggunakan standar nasional sebagai pemanfaatan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi
  2. TKA tujuannya untuk mengukur kemampuan murid
  3. TKA ini untuk memperbaiki pembelajaran di kelas sekaligus penilaian di kelas
  4. TKA tidak menggantikan assesmen yang sudah ada, seperti ulangan harian, ASTS dan ASAS dll, justru TKA ini melengkapi sistem penilaian yang ada.
  5. Jika nilai rapor sudah memenuhi kriteria, maka tidak perlu lagi adanya TKA.

  • Sesi kedua disampaikan oleh Rekanita Ika Mayasari selaku Ketua Departemen Jaringan Komisariat Sekolah Pimpinan Pusat IPPNU. Point yang disampaikan yakni berkaitan dengan pentingnya IPPNU berkolaborasi dengan TKA karena sejarah peran pelajar dalam memperjuangkan kemerdekaan:
  1. Organisasi pelajar lahir bersamaan dengan organisasi pemuda seperti Budi Utomo 1908 disusul Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon yang merupakan wadah para pelajar dan mahasiswa yang berperan menggelorakan semangat kebangsaan dan kesadaran pendidikan
  2. Pada tahun 1920 ada ikrar sumpah pemuda dimana menjadi puncak persatuan dari organisasi pelajar dan pemuda yang memiliki semboyan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa
  3. Pada tahun 1945 tepatnya 10 november lahirnya tentara pelajar yang memerjuangkan kemerdekaan, kemudian pra kemerdekaan lahir juga IPNU 1954 dan IPPNU 1955 kemudian disusul OSIS 1970.
  4. Pada tahun 1988 Orde baru dan reformasi mahasiswa berperan dalam reformasi

Oleh karena itu, peran IPPNU yakni berusaha terus mengembangkan potensi pelajar melalui pengembangan pemahaman agama yang kuat melalui karakter, artinya kita harus andil dan berperan dan bekerjasama dengan lembaga lainnya. Adapun berkaitan dengan TKA, harapannya standart kemampuan akademik murid kita diakui secara global, “tegasnya.

Acara ini juga memiliki berbagai kemanfaatan bagi para pelajar, seperti meningkatkan pengetahuan murid terhadap TKA, membangkitkan antusiasme murid dalam belajar, memotivasi murid dalam mengejar mimpi, dan sebagai sarana pengukur kemampuan akademik murid.

Hal yang sama juga disampaikan oleh peserta talkshow, Aufa Rahma Fauzia (X-5) “Acara ini sangat bermanfaat untuk kita semua, apalagi untuk kelas XII karena membahas persoalan TKA, Saya sendiri sangat senang karena narasumber nya adalah orang-orang hebat.” ujarnya.

Acara kemudian ditutup dengan foto bersama untuk dokumentasi kegiatan yang sudah berlangsung.  (Ed. Mr.KR)

Tags :

Share:

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *