TANAMKAN NILAI RELIGIUS DAN KENALKAN BUDAYA, MA NU BANAT KUDUS ADAKAN ZIARAH DAN WISATA RELIGI KE JATIM-BALI

MA NU BANAT KUDUS > Berita > TANAMKAN NILAI RELIGIUS DAN KENALKAN BUDAYA, MA NU BANAT KUDUS ADAKAN ZIARAH DAN WISATA RELIGI KE JATIM-BALI
June 22, 2025 No Comments

Kontributor: M. Kholilur Rohman (Pembina Jurnalistik)

KUDUS (MA NU Banat) – Dalam rangka menanamkan nilai-nilai religius serta mengenalkan adat dan budaya Bali, MA NU Banat Kudus mengadakan ziarah dan wisata religi ke Jawa Timur dan Bali bersama dengan rombongan 11 bus yang diikuti 344 peserta didik dan didampingi 33 guru pendamping, Sabtu (14/06/2025)

ini merupakan agenda tahunan yang ditujukan untuk peserta didik kelas XI yang bertujuan mengedukasi pendidikan karakter di luar madrasah serta menanamkan nilai² religius ala ahlis sunnah wal jamaah melalui ziarah ke makam para Auliya serta menambah wawasan pengetahuan dengan mengenalkan adat dan budaya Bali serta mengenalkan letak geografis Pulau Bali.

Chasanah, S.Ag selaku ketua pelaksana ziarah dan wisata religi 2025 menyampaikan; “Peserta didik adalah amanah maka harus kita berikan pendidikan secara kontinyu dimanapun dan kapanpun. Memberikan pendidikan tidak hanya transfer of knowledge dan velue yg terjadi pada proses belajar mengajar di dalam kelas tetapi juga dapat dilakukan di luar lingkungan madrasah. Kegiatan ziarah dan wisata religi ini bisa menjadi alternatif positif pendidikan alternatif menanamkan nilai-nilai religius dan mengenalkan budaya di jawa dan bali khususnya.”

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi dan pengarahan teknis pelaksanaan yang disampaikan oleh pimpinan PT Azzahra Barokah, Mas Dani di Musholla Madrasah serta doa bersama dengan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani yang dipimpin oleh KH. Fauzul Hakim, M.Pd.I di ruang Multimedia Madrasah sebagai ikhtiyar keselamatan selama perjalanan kemudian dilanjutkan tawassul ziarah bersama ke makam Sunan Kudus, Sayyid Ja’far Shodiq.

Dalam perjalanan ziarah dan wisata religi kali ini ditempuh selama 4 hari:

Hari pertama, Sabtu 14 Juni 2025

  • Destinasi 1: berziarah ke makam Syekh Ibrahim Asmoroqondi, tokoh penting penyebar agama islam pra walisongo di Tuban, beliau merupakan ayah kandung dari Raden Ali Rahmatullah atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel, Surabaya.

  • Destinasi 2: berziarah ke makam Sunan Drajat Raden Qosim, salah satu walisongo yang sangat memperhatikan kesejahteraan kaum fakir miskin. Beliau juga dikenal sebagai pencipta tembang Mocopat yakni Pangkur. Makam beliau terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan.

  • Destinasi 3: berziarah ke makam Syekh Maulana Ishaq, ayahanda Raden Ainul Yaqin, Sunan Giri. Beliau termasuk salah satu tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa. Makamnya berada di pesisir Laut Jawa, tepatnya di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. 

Hari kedua, Ahad 15 Juni 2025

  • Destinasi 1: diawali dengan makan di RM Kenanga & kemudian berziarah ke makam Syekh Abdul Qodir Muhammad (the kwanlie) salah satu murid dari Sunan Gunung Jati yang diperintahkan menyiarkan Islam di Pulau Dewata. Beliau termasuk satu dari “wali pitu” yang berada di Bali.

  • Destinasi 2: Bedugul, sebuah tempat wisata dataran tinggi yang ada di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kab.Tabanan, Bali. Bedugul mencerminkan adanya akulturasi budaya dan toleransi antar umat beragama di daerah tersebut. Hal ini ditandai dengan keberadaan pura dan sebuah masjid dekat bedugul. Di masjid inilah rombongan membaca tahlil bersama yg dihadiahkan kepada Syekh Maulana Yusuf al-Baghdi al-Maghribi dikenal sebagai “wali pitu” yang menyebarkan agama Islam di Bali.

  • Destinasi 3: menyaksikan pertunjukkan tari barong, yang merupakan tarian khas Bali yang berasal dari kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebaikan (dharma) dan kejahatan (adharma).di daerah Gianyar Bali.

Hari ketiga, Senin 16 Juni 2025

  • Destinasi 1: berziarah ke makam Hj. Raden Ayu Siti Khodijah, yang memiliki nama asli Gusti Ayu Made Rai, seorang putri dari Raja Pemecutan. Beliau adalah seorang muallaf yg taat dan sholehah yg dinikahi oleh Cakraningrat IV, adik seorang raja di Pulau Madura. Saking taatnya beragama Islam hingga beliau dihukum mati karena kepergok sholat maghrib, dimana keluarga kerajaan bukan penganut ajaran Islam.

  • Destinasi 2: berziarah ke makam Syekh Haji Mukmin Bin Hasanuddin, sang pelopor kehadiran kampung muslim masyarakat Bugis yg dikenal setia dan telah membantu prajurit Kerajaan Badung saat menaklukkan Kerajaan Mengwi, abad 17 yg dihadiahkan oleh Raja Cokorda Pemecutan III dari Kerajaan Badung.

  • Destinasi 3: Pantai Melasti, terletak di Desa Ungasan, Kec. Kuta Selatan, Badung, Bali. Biasa digunakan untuk upacara Melasti, salah satu upacara tradisional di Bali, berupa ritual penyucian diri umat Hindu Bali sebelum memasuki Hari Raya Nyepi. 

  • Destinasi 4: GWK (Garuda Wisnu Kencana) patung megah didirikan oleh I Nyoman Nuarta bekerjasama dengan yayasan garuda wisnu kencana, terletak di Desa Ungasan, Kec.Kuta Selatan, Kab.Badung, Bali. berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut, yang menyediakan berbagai fasilitas dan menampilkan beragam pertunjukan seni budaya Bali seperti tari kecak.

Hari keempat, Selasa 17 Juni 2025

  • Destinasi 1: berkunjung ke Penglipuran, yang dikenal sebagai salah satu desa wisata yang terkenal di Bali dengan beberapa julukan, seperti Desa Adat, Desa Wisata, Desa Budaya, terletak di Kel. Kubu, Kec. Bangli, Kab. Bangli, Prov Bali. Penglipran juga dinobatkan UNESCO sebagai desa adat paling bersih ketiga di dunia.

  • Destinasi 2: berziarah ke makam Al-Habib Ali bin Umar Bafakih, ulama besar yang berasal dari Banyuwangi dan dimakamkan di Bali, tepatnya di Loloan, Jembrana, Beliau dikenal sebagai salah satu dari “wali pitu” yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Bali. 

Setelah berziarah, rombongan kemudian bergegas meninggalkan Pulau Bali menyeberangi Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang dan dilanjutkan makan malam di Banyuwangi, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan hingga sampai tujuan yakni Kudus tercinta kurang lebih pukul 12.00 WIB, tiba dengan selamat.

Jihan Hanuun Haniifa (XI F2) salah satu peserta ziarah dan wisata religi mengungkapkan kegembiraannya selama mengikuti kegiatan tersebut, “tentu saya sangat gembira dengan adanya wisata religi ke pulau dewata yang sangat indah ini, selain refreshing saya juga mendapatkan ilmu baru khususnya ilmu kebudayaan di Bali. Adanya wisata religi mengubah fikiran saya tentang Bali yang imagenya hanya tempat have fun para turis mancanegara, tetapi di Bali ternyata banyak makam para walipitu penyebar agama Islam.”Ujarnya.

Ungkapan kegembiraan juga disampaikan peserta ziarah dan wisata religi lainnya, Amalia Kholida Sakhiyya (XI F3), “Saya sangat senang karena selama perjalanan kami ditemani seorang Bli Rey selaku tour guide bus yang menceritakan secara singkat mengenai sejarah makam para wali yang akan dikunjungi, menceritakan keindahan Bali, seni tradisional Bali dan lain sebagainya,”Ungkapnya.

Harapannya semoga dengan adanya ziarah dan wisata religi ini bisa mengambil pelajaran berharga bagaimana perjuangan dakwah para wali dalam menyebarkan agama Islam di Jawa dan Bali serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang adat budaya di Bali serta menambah rasa syukur dan tafakkur kepada Allah akan keindahan alam ciptaan-Nya.amin

 

(ed.Mr.KR)

 

Tags :

Share: